Skip to main content

Radiographic Test

Film Radiografi


 


(Gambar  3.1.Film radiografi )
X-ray films atau film radiografi secara umum terdiri dari dua bagian pokok yaitu bahan dasar (base) dan emulsi. Bahan dasar film radiografi adalah bahan transparan (bening) yang terbuat dari selulosa. Satu atau kedua permukaannya dilapisi oleh emulsi yang sensitif terhadap radiasi pengion maupun cahaya tampakdengan ketebalan 0,0005 inch. Fungsi bahan dasar ini adalah untuk memberikan struktur yang kokoh dan fleksibel sebagai tempat untuk dilapiskannya emulsi serta mempertahankan bentuk dan ukuran selama pemakaian dan pemrosesan agar terhindar dari terjadinya distorsi. Antara bahan dasar film dan emulsi terdapat lapisan perekat yang disebut dengan Adhesive Layer. Sedangkan, lapisan terluar film merupakan lapisan pelindung yang berfungsi untuk melindungi emulsi dalam gelatin dari goresan, tekanan dan kontaminasi (The CollaborationforNDTEducation. 2010. Radiography).
Emulsi adalah inti dari film radiografi. Emulsi adalah tempat terjadinya interaksi antara bahan aktif film dengan radiasi pengion atau cahaya tampak. Emulsi terdiri dari campuran homogen gelatin (bahan bening, lentur dan tembus cahaya) dan kristal perak halida (bahan aktif emulsi film). Bahan aktif emulsi film terdiri dari 95% perak bromida (AgBr) dan 5% perak iodida (AgI). Gelatin berfungsi menjaga agar kristal perak halida dapat menyebar secara merata sedangkan kristal perak halida berfungsi menghasilkan pembentukan gambar pada film hasil radiografi.
Teknik Penyinaran
Pemilihan teknik penyinaran didasarkan pada empat faktor untuk memperoleh film hasil radiografi dengan kualitas yang baik, yaitu distorsi minimum, definisi yang tajam, kontras tinggi, dan densitas yang cukup. Faktor-faktor tersebut dapat dicapai dengan memilih secara benar jenis film, intensifyingscreen, sumber radiasi dan energinya, jarak sumber ke film, geometri penyinaran cara mengendalikan hamburan dan lain-lain.
 Pengepakan Film
Film radiografi dapat dipesan dalam berbagai paket. Sebagian besar dipesan dalam bentuk dasar berupa lembaran dalam sebuah boks. Dalam proses persiapan sebelum digunakan, setiap lembar harus dikeluarkan dari boks dan dimasukkan ke dalam kaset atau wadah film (film holder) di dalam ruang gelap (dark room) untuk melindunginya dari paparan cahaya. Lembaran film radiografi tersedia dalam berbagai ukuran dengan atau tanpa kertas pemisah di tiap lembarnya. Kertas pemisah harus dilepas sebelum film dimasukkan ke dalam wadah film. Banyak pengguna mengetahui manfaat kertas pemisah sebagai pelindung film dari goresan dan kotoran.
Film radiografi untuk industri juga tersedia berupa lembaran film yang dibungkus dengan amplop tipis yang kedap cahaya, sehingga film dapat langsung digunakan untuk keperluan radiografi tanpa perlu memindahkannya ke dalam kaset maupun wadah film. Pada amplop pembungkus film tersedia bidang sobekan sehingga memudahkan proses pengeluaran film untuk dicuci. Film yang berada dalam amplop juga terlindung dari bekas jari tangan yang menempel maupun kotoran.
Paket film radiografi juga tersedia dalam bentuk gulungan (rolls) yang dapat dipotong dalam berbagai ukuran panjang. Ujung dari gulungan dilapisi dengan selotip elektrik (electrical tape) di ruang gelap. Proses radiografi pada area las atau sambungan panjang yang melingkar seperti pada sambungan alumunium pada badan pesawat, ukuran film yang panjang akan memberikan berbagai manfaat dari segi waktu dan ekonomi. Film diletakkan di luar melingkari badan pesawat dan sumber radiasi diletakkan di dalam di pusat badan pesawat, sehingga proses penyinaran bisa dilakukan dalam satu kali tembak.
Paket film radiografi juga dapat dipesan dalam bentuk film ganda (film sandwitched) diantara skrin timbal. Skrin berfungsi untuk melindungi film dari hamburan balik sinar-X atau radiasi gamma dengan energi di bawah 150 keV dengan intensifikasi skrin di atas 150 keV.
for full doc, visit this link Radiographic Test

Comments

Popular posts from this blog

Introduce EFB Pressing Machine KH-777-12

Heavy Duty Empty Bunch Press  model KH-777-12 Machine             This machine has function to take the oil contained in EFB (Empety Fruit Bunch) by pressing, and produce moisture content in fiber 45 - 50% and fiber of pressing can be used for fertilizer (composting). Model              : Heavy Duty EFB Press KH-777-12 Kapasitas         : 1 0 -12 MT of EFB/hour Gear unit          : SEW Model M3PLSF60KPD Motor              : YKL 75KW/1000 Rpm Moisture          : 45 - 50% (Directly Pressed) Oil Yield          : 0.1 - 0.2% On EFB Fiber size         : 3 – 8 Inch Dimension       : H 1900 x L 3250 x W 1600 mm Weight            : 8000 Kg Part Mesin KH-777-12 1.       Gear Box dan Motor Serve s as the prime mover of KH-777-12 Heavy Duty Emphy Bunch Press machine. Spesifikasi Gear Box : Model              : M3PLSF60KPD Kapasitas oli    : 75-80 Liter Oli Gear box   : Grade 460 Running          : 1000 HM > 2500 HM Nipple Grease

Achieving Success Through Continuous Improvement

Introduction Continuous Improvement, also known as Kaizen, is a concept that has formed the foundation of success for many organizations worldwide. It originates from the Japanese management philosophy and is a systematic approach to continuously enhance an organization's products, services, processes, or performance. In this article, we will explore the significance of Continuous Improvement and how its application can yield remarkable results. What is Continuous Improvement? Continuous Improvement is a systematic approach to improving an organization's efficiency, quality, and effectiveness. It involves identifying, analyzing, and continuously improving aspects that impact the final outcomes. The primary focus of Continuous Improvement is finding ways to do things better, faster, or more efficiently than before. The Implementation of Continuous Improvement Problem Identification and Opportunities : Continuous Improvement begins by identifying problems, weaknesses, or opportun